Selasa, 23 Mei 2017

SISTEM INFROMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

Dosen:  Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Dibuat oleh : Yohana Premavari (55516120056)

Mercu Buana Jakarta 


Jelaskan apa yang dimaksud  tiga pointer di bawah ini dalam Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan beri contohnya, baik yang di impelementasikan pada perusahaan saudara atau yang saudara peroleh dari referensi lain:
1)      Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
2)      Integritas dan keandalan pemrosesan.
3)      Authorization/access control



Jawaban

Pengendalian internal  melakukan tiga fungsi penting (Romney and Steinbart, 2015) :

1.   Pengendalian Preventif adalah pengendalian yang dilakukan untuk mencegah masalah sebelum mereka muncul.
Contoh pada perusahaan:   mempekerjakan personil yang berkualitas, memisahkan tugas karyawan, membuat standar  operasional prosedur dan mengendalikan akses fisik ke aset dan informasi.
2.      Pengendalian Detektif adalah  pengendalian yang dilakukan untuk  menemukan masalah yang tidak dicegah dan mencari akar permasalahan
Contoh pada perusahaan : termasuk duplikat pemeriksaan perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan saldo pemeriksaan bulanan dan melakukan audit
3.      Pengendalian Korektif adalah pengendalian untuk mengidentifikasi dan maupun memperbaiki dan memulihkan kembali sistem akibat error serta benar dan pulih dari kesalahan yang dihasilkan.
Contoh pada perusahaan :  menjaga salinan cadangan dari file, mengoreksi kesalahan entri data, dan mengumpulkan transaksi untuk diproses selanjutnya.

Integritas dan keandalan pemrosesan.

Integritas (integrity) dan keandalan pemrosesan. Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Contoh pada perusahaan
Semua data dilakukan penyimpanan dengan baik dan dilakukan back up. Apabila terdapat data yang hilang ataupun tidak sengaja terhapus, data tersebut dapat mudah ditemukan 

Authorization/access control
a.       Access Control  didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengatur / mengontrol siapa saja yang berhak mengakses suatu resource-rosource tertentu yang terdapat di dalam sebuah sistem. Di dalam proses ini akan diidentifikasi siapa yang sedang melakukan request untuk mengases suatu resource tertentu dan apakah orang tersebut memiliki hak akses (authorized) untuk mengakses resource tersebut.
Access control memproteksi data terhadap unauthorize access atau akses yang dilakukan oleh orang yang memang tidak memiliki hak akses terhadap reource tersebut. Akses di sini bisa berupa melihat data (view) ataupun melakukan perubahan terhadapt suatu data (modify).

Contoh pada perusahaan :
Pembatasan masuk ruangan bisa dilakukan menggunakan perangkat autentikasi semisal card reader dan perangkat biometric seperti finger print scanner.
Setiap karyawan mempunyai komputer masing – masing dan setiap komputer hanya dapat diakses dengan menggunakan password. Hanya user/ karyawan yang bersangkutan yang tahu password tersebut dan hanya karyawan yang bersangkutan yang bisa  menggunakan komputernya sendiri

b.      Authorization adalah proses menentukan apa sajakah layanan yang bisa dinikmati pengguna/user yang telah jelas identitasnya 
Contoh pada perusahaan :
Masing-masing meja pada ruang  perusahaan memiliki pesawat telepon ekstensi. Untuk bisa melakukan panggilan keluar, seorang karyawan harus memiliki password tertentu. Pemberian password dapat dilakukan berdasarkan level dari karyawan yang bersangkutan
Pemberian hak akses pada dokumen – dokumen tertentu sesuai dengan tingkatan/level dalam perusahaan



Contoh implementasi  sistem informasi pada Perusahaan Multi Finance yang bergerak dibidang pembiayaan
 .
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan . Sistem informasi pada Perusahaan Multi Finance telah  mendukung semua operasional bisnis perusahaan,  mulai dari tahap awal yaitu proses usaha pembiayaan hingga pada pengambilan keputusan. Sistem informasi  Perusahaan Multi finance selalu  berorientasi pada efisiensi kinerja operasional.  Sistem informasi semua saling  terintegrasi agar operasional bisnis perusahaan dapat berjalan dengan semakin optimal dan semakin memberikan pelayanan yang terbaik kemudahan layanan bagi konsumen serta manfaat yang besar bagi mitra usaha.

Sistem informasi yang digunakan perusahaan multi finance, merupakan sistem informasi yang dibuat dan terus dikembangkan sendiri oleh Perusahaan Multi finance. Sistem informasi untuk kegiatan operasional bisnisnya merupakan sistem informasi  aplikasi inti selama ini sudah mendukung semua operasional bisnis perusahaan. Mulai dari tahap awal pembiayaan, proses persetujuan, pembiayaan, penilian kredit nasabah, dan pencatatan transaksi akuntansi sudah dilakukan semua dalam sistem informasi ini.

Sistem informasi aplikasi inti ini sudah memiliki kelebihan

1.      menu - menu  yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
2.      Selalu terus dikembangkan dengan adanya menu – menu baru sesuai dengan perubahan bisnis yang dinamis dan cepat


Pengendalian internal yang dilakukan perusahaan denngan adanya sistem informasi ini adalah

1.      Setiap kayawan / user memiliki ID dan password yang berbeda
2.      Password selalu diganti secara rutin tiap 1 bulan
3.      Bila  user ID terblokir , user dapat mereset password sendiri  pada menu yang ada.
4.      Setiap user hanya dapat mengakses ke menu – menu yang sesuai dengan job desknya



Kendala yang dialami saat ini adalah

1.      Apabila terjadi deploy sistem informasi aplikasi inti kadang mengalami error, sehingga menyebabkan sistem informasi aplikasi inti tidak berjalan dengan optimal karena  error yang terjadi kadang mengganggu  integrasi data pada sistem informasi aplikasi inti
2.      Kadang bila jaringan sedang ramai atau load, sistem informasi aplikasi inti ini sering  menjadi lambat untuk diakses
3.      Adanya pergantian karyawan , menyebabkan kurang memahami cara pengoperasian sistem informasi sehingga akan membuat aktivitas operasional menjadi tidak optimal

Rekomendasi

1.     Perlu adanya perbaikan dan langkah – langkah yang tepat saat melakukan uji coba pengembangan atau perbaikan sistem informasi  tersebut sehingga deploy sistem informasi dapat berjalan dengan baik
2.      Jaringan yang ada  harus terus dilakukan pengecekan, maintenance, dan perbaikan
3.      Perlu adanya modul yang lengkap mengenai penggunaan sistem informasi aplikasi inti dan training mengenai penggunaan sistem informasi aplikasi  inti, sehingga walaupun terjadi pergantian karyawan, karyawan yang baru atau yang menggantikan dapat menggunakan sistem informasi  tersebut dengan baik


Referensi

Nur Fadhila Amri, 2015, Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi Dan Keamanan Sistem Diperlukan : http://www.e-akuntansi.com/2015/11/pengendalian-berbasis-teknologi.html, diakses tanggal 07 Mei 2017 pukul 19.37

Marota, Rochman, 2014, Urgensi Maintainability dalam Pengembangan Software Sistem Informasi Manajemen : http://rochman48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/28/urgensi-maintainability-dalam-pengembangan-software-sistem-informasi-manajemen/ diakses tanggal 21 Mei 2017 pukul 23.00

Anwar, Raden Syamsul, 2016, Authorized Access Control :https://radensyamsulanwar.wordpress.com/, diakses tanggal 22 Mei 2017 pukul 05.00

Wicaksono , Rizki, 2009, Memahami Authentication dan Authorization : http://www.ilmuhacking.com/basic-concept/memahami-authentication-dan-authorization/, 22 Mei 2017 pukul 05.20

Kartika, Sari, 2017, Melindungi SI, Konsep & Komponen Pengendalian Internal : https://www.slideshare.net/SariKartika5/sipi-sari-kartika-hapzi-ali-melindungi-si-konsep-komponen-pengendalian-internal-universitas-mercu-buana-2017, diakses tanggal 21 Mei 2017 pukul 22.10



Tidak ada komentar:

Posting Komentar